BAB II SEJARAH TEKHNIKAL ANALYSIS

Technikal analysis mungkin digunakan untuk perdagangan agrikultur di eropa pada ke -16,kemudian sekitar tahun 1700-an di Asia(tepatnya di jepang),tercipta tekhnik baru dalam Technikal analysis,yaitu dengan menggunakan candle chart untuk menganalisa perdagangan beras di zaman tersebut,sedangkan diamaerika baru pada akhir abad ke - 18 atau tepatnya tahun 1882 ,Charles Dow dan partnernya Edwar jones serta Charles Bergstesser mendirikan Dow jones & Co.Dow kemudian menuangka ide-idenya yang diakui dan dihargai sebagai landasan Technikal analysis modern seperti sekarang ini dengan menulis seri editorial dalam surat kabar harian terbesar saat itu,yang juga dimiliki oleh Dow jones & Co,yaitu the wallstreet journal.Dunia kemudian mengenal teory tersebot dengan nama Dow Theory,charles Dow sendiri belum pernah mengumumkan secara resmi peluncuran suatu buku hasil karya penulisannya tersebut selain di editorial surat kabarnya.Perusahaan DOw Jones & Co itu kemudian terdaftar sebagai salah satu perusahaan publik di NYSE dengan symbol saham DJ.

Dalam teorynya Dow mengatakan Bahwa terdapat tida jenis kecenderungan pada pergerakan harga(trend),yaitu kecenderungan harga yang semakin naik atau disebut UPTREND,,dan kecenderungan harga semakin turun atau disebut dengan DOWNTREND,serta kecenderungan harga yang tetap atau SIDEWAY.Terkadang Sideway sendiri sering diosebut dengan trendline atau tidak ada kecenderungan.

didalam masing2 trend tersebut dibagi lagi menjadi tiga bagian,yaitu:Major trend,Secondary trend dan Minor trend,Dan yang terpenting dari ketiganya adalah Mayor trend sebagai trend yang utama dan terbesar,Kemudian trend yang lebih kecil yang terkandung didalamnya terdapat secondary trend,,kemudian minor trend sebagai trend yang terkecil sebagai bagian dari secondary trend.Dow yang lebih fokus pada mayor trend menyatakan bahwa ,didalam trend tersebut terbagi menjadi 3 fase diantaranya adalah
  • fase akumulasi
  • fase partisipasi publik 
  • fase distribusi.
Trend-trend ini nantinya akan dibahas lebih detil pada bab berikutnya
sekarang biar ada gambaran mengenai trend2 tersebut,,perhatikan gambar berikut ini mengenai pembagian trend

Fase akumulasi adalah fase dimana pembelian umumnya di lakukan oleh para investor yang memiliki kemampuan analisa paling tajam atau para profesional.Pada fase ini market biasanya dalam kondisi "JELEK",dimana setiap hari market dipenuhi dengan pesimismedan berita-berita negative.Disaat seperti ini umumnya investor rata2 ataupun pemula hampir tidak ada yang berani melakukan pembelian .Para pelaku pasar yang sedang diwarnai panic selling sedang dipenuhi dengan rasa takut (fear).Apabila tekanan jual sudah mereda biasanya harga akan berbalik naik yang disertai dengan berita-berita yang mulai positif.Umumnya difase inilah para trend follower dan publik mulai berpartisipasi,sehingga disebut dengan Fase Partisipasi Publik .kemudian berlanjut hingga fase akhir.dimana dari setiap para pelaku pasar dipenuhi dengan rasa tamak(greedy),banyak yang menyesal karena melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit,,setiap hari market dipenuhi dengan berita2 bullish dan komentar para anlis yang merasa potimis,mengangkat harga saham menjadi lebih tinggi yang kemudian berdampak pada pasar keuangan lainnya.Kondisi seperti ini disebut dengan kondisi Overbought.pada saat semua orang sedang dipenuhi rasa euforia,para profesional dan investor cerdik mulai mendistribusikan saham yang dibelinya pada saat didasar,fase ini disebut dengan fase distribusi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar